Minggu, 14 September 2014

Kaum Pelajar di Kota Pelajar yang belum terpelajar

PANDANGAN UMUM
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) adalah gerakan pelajar Islam yang berakidah Islam sebagai organisasi otonom dalam Muhammadiyah. Kelahiran Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai sebuah entitas pelajar yang khas dengan ciri keseimbangan intelektualitas dan praksis gerakan yang tak perlu kita pertanyakan lagi. Ditengah usianya lebih dari setengah abad, Ikatan Pelajar Muhammadiyah harus memiliki ketegasan diri dalam memposisikan pemikirannya dengan menjadikan amar ma’ruf nahi munkar sebagai mainstream gerakan ikatan. Kondisi ini sekaligus merupakan otokritik kita sebenarnya tidak siap untuk berubah. Gagasan kebangkitan kepemimpinan kaum muda yang lahir dari kantong-kantong pergerakan kaum muda juga belum menjadi semangat gerakan nasional bagi ikatan yang kemudian melahirkan kader terbaik dalam mengisi pos-pos pembangunan bangsa ini.

Bagi IPM Lebak, gerakan harus dititikberatkan pada bidang pelajar, keagamaan dan kemasyarakatan yang merupakan satu kesatuan integral dan terinternalisasi dalam setiap pribadi kader sebagai profil kader yang menuntut kepekaan realita sosial. Tiga pilar ini senantiasa menghadirkan kecerdasan aksional yang dijewantahkan dalam kesalehan sosial dengan tidak terkontaminasi oleh pembusukan moral. Dengan spirit itulah IPM mendapatkan batu pijaknya; sebagaimana dikatakan oleh Thomas Meyer bahwa pada dasarnya dalam demokrasi terdapat tiga pendekatan berbeda yang masing-masing memiliki peran sama penting untuk memajukan kesejahteraan umum. Ketiga pendekatan tersebut dilakukan oleh state, market dan civil society. IPM Lebak sebagai bagian dari civil society memiliki peran yang penting bagi peningkatan kesejahteraan umum masyarakat Lebak. Dengan konstruksi yang sama; sebagai bagian dari masyarakat madani (civil society), IPM Lebak sejatinya merupakan salah satu pemilik cabang kekuasaan di bumi Lebak. Hal ini seperti dilukiskan oleh Jimly Asshiddiqie bahwa trias politica sebagaimana dikenal luas dalam ajaran Montesquieu perlahan harus ditinggalkan. Sehingga pembagian kekuasaan dalam era globalisasi kini tidak lagi sebagai eksekutif, legislatif dan yudikatif; melainkan menjadi state, market dan civil society. Untuk mewujudkannya IPM Lebak memiliki modal sosial berupa 5 (lima) Sekolah Muhammadiyah di Lebak yang berdirinya basis-basis IPM di sekolah-sekolah yang notabene muhammadiyah.

Tidak hanya IPM Lebak yang memiliki potensi besar dalam mewujudkan kesejahteraan umum masyarakat. Lebak sebagai sebuah Kabupaten secara geografis Lebak berhubungan langsung dengan Kab. Pandeglang, Kab.Tangerang, Kab. Serang dan Prov.Jawa Barat. Lebak yang terdiri dari 26 kecamatan pada umumnya memiliki potensi alam dan wisata yang sangat potensial. sisi lain dari sektor transportasi yang tak kalah menariknya di Lebak merupakan tempat transportasi kereta api yang menghubungkan ke ibu kota, Artinya ini bukti bahwa Lebak merupakan daerah yang mudah dijangkau oleh semua daerah.

PERSEPTIK PENGKADERAN

Dalam perseptik pengkaderan IPM khususnya di Lebak belum mencapai target sesuai apa yang diharapakan yaitu terciptanya kader-kader yang berkarakter religius, mampu menghidupkan persyarikatan dan mampu menjawab persoalan bangsa, banyak factor-faktor yang menjadi penghambat yang sampai saat ini belum bisa dipecahkan diantaranya :

Ø Hedonisme Melumpuhkan Karakter Kaum Pelajar
Kehidupan arus globalisasi dan moderenisasi yang kian tidak terbendung semakin menandakan keterpurukan intelektual pelajar, ekonomi kapitalis dan konsumerisme tingkat tinggi justru telah menenggelamkan ide-ide segar kaum muda terhadap realita social dan perubahan bangsa, seperti seolah tidak peduli lambat laun Negara ini akan bak kapal bocor didasarnya karena tidak ada yang selalu siap mengawal kemana negeri ini akan dilayarkan.
Hedonisme sebagai tonggak awal matinya pergerakan kaum muda khususnya pelajar ditandai dengan maraknya pusat perbelanjaan yang melenakan kaum pelajar melalui berbagai macam fashion serta gadget terbaru, tontonan infotaiment yang menjamur, acara hura-hura, tempat keramaian yang mengarah pada hal yang negative sebagai tempat tongkrongan yang asik masa kini, produk serba instan yang selalu menginstankan pelajar termasuk mencetak pelajar instan dengan system copy-paste. Ini sebuah bukti bahwa hedonism melumpuhkan karakter kaum muda.

Ø Belum Meratanya Penerimaan Muhammadiyah Dikalangan Pelajar Lebak
Kabupaten Lebak memiliki ratusan instansi pendidikan atau sekolah yang setiap tahunnya menerima ribuan pelajar yang akan menimba ilmu pengetahuan, baik tingkat menengah pertama maupun menengah atas. Muhammadiyah sendiri memiliki 5 SMK dan 3 MTs yang tersebar diberbagai kecamatan, diantaranya SMK Muhammadiyah 1&2 Rangkasbitung, SMK Kehutanan Muhammadiyah Lebak, SMK Muhammadiyah Cikotok, SMK Muhammadiyah Wanasalam, dan 3 MTs. Yang berada dikecamatan Lewidamar. Namun untuk sekolah Muhammadiyah yang berada diluar Kecamatan Rangkasbitung sangat jarang terjamah oleh PD IPM Lebak karena letak geografis yang sangat jauh dan medan jalan yang agak sulit. Hal ini diperparah dengan kurang berperannya PCM didaerah yang memiliki sekolah Muhammadiyah. Mereka membuka sekolah sebagai wadah supaya Muhammadiyah diterima oleh masyarakat tapi tidak menonjolkan ke-Muhammadiyahannya. Dan pada akhirnya para pelajar lebak tidak memahami secara utuh apa itu Muhammadiyah.

Ø Pembinaan Kader Yang Belum Efektiv
Meskipun dengan berbagai masalah diatas, bukan berarti IPM tidak memiliki kader. Basis masa terbesar IPM Lebak berada di SMK Muhammadiyah 1&2 Rangkasbitung. Tapi kader yang ada kurang mendapat pembinaan dari ayahanda PDM Lebak. IPM Lebak tetap survive karena mendapat suntikan semangat dan arahan dari rekan-rekan PW IPM Banten.

Ø  Kader yang ada tidak bertahan lama aktif di IPM

Hampir semua pelajar mengenal Muhammadiyah dan IPM ketika mereka masuk ke sekolah Muhammadiyah. Terlalu singkatnya perkaderan di IPM menjadikan mereka belum menghayati apa makna ber-IPM sesungguhnya. Mereka hanya aktif ketika masih bersekolah namun setelah lulus maka selesai juga mereka ber-IPM. ( Qital Tsabit Muhammad )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar