Rabu, 21 Januari 2015

PKTM II DI Awal Tahun




Di awal tahun semua serba baru. Begitu pula dengan PD IPM Lebak mempunyai gebrakan terbaru dan baru pertama kali menggelar PKTM II yang di ikuti oleh 18 orang peserta dari berbagai daerah, yaitu lebak, pandeglang, dan cilegon. Di selenggarkan pada 02-06 januari 2015, bertempat di Ds. Bojong Menteng, Kec. Leuwidamar, Kab. Lebak. Pelatiahan ini mengangkat tema "menyongsong semangat kader menuju pelajar berkemajuan" Tim fasilitator di bantu oleh Agent-agent yang berada di Banten, yaitu Agent Makmur 32, Bisul 13 dan beberapa personil dari Batang 13. Acara ini di sambut hangat oleh PCM yang sekaligus PP Muhammadiyah, yaitu bapak H.Engkos menyampaiakn rasa bahagianya pertama kali melakukan pelatihan kader di tempatnya. Beliau berharap dengan kegiatan pelatihan ini adalah sebuah titik cikal bakalnya kader-kader yang di lebak. Untuk memicu bangkit ghiroh kader yang di lebak. Kegiatan ini di tutup dengan acara tabur alam Ke Baduy, mengajak para peserta ke Suku peradaban sejarah yang ada di kab.Lebak.

Minggu, 14 September 2014

Mars IPM

Bersatu berpadu menjalin ukhuwwah
di dalam ikatan pelajar muhammadiyah
terampil berilmu berakhlaq mulia
pelopor dan pelangsung, penyempurna amanah
Berjuang dengan sekuat tenaga
tegakkan Islam yang utama
menjadi kader yang siap sedia
untuk ummat dan bangsa
Berdiri tegaklah tampillah di muka
ikrarkan bersama IPM berjaya

Adventure @Smk Muhammadiyah Cikotok




Allhamdulilah Hirobil'alamin, sekitar 1 bulan yang lalu PD IPM Lebak membuat acara ADVENTURE berbeda dari yang lain yang sering dinamakan TURBA ( Turun Bareng ).

Tanggal 9-10 Agustus PD IPM Lebak, Alhamdulilah bisa mengunjungi Ipm yang di Ujung selatan, yang menempuh lamanya perjalanan yang berjam-jam, Adventure ini di bawah komando Ketua Umum PD IPM LEBAK ( Qital Tsabit Muhammad ) yang di dampingi oleh, Sekum PD IPM LEBAK ( Agus Setiawan ), Kabid dan anggota PIP ( Muhammad Zulmi Wijiyanto ), ( Hairil Anwar ), Kabid Perkaderan ( Riyan Rizki Fauzi ), Ketua Umum PR IPM SMK Muhammadiyah 1 Rangkasbitung ( Asep Hudori ), PR IPM SMK Muhammadiyah 2 Rangkasbitung ( Reza ) dan alumni Kabid KDI PR IPM Rangkasbitung ( Yana Diana )


Pertama kali bagi PD IPM Lebak bisa ke ujung selatan secara bersama-sama yang dulunya cuma bisa 1 atau 2 orang saja, di periode sekarang membuat gebrakan baru, semoga di periode sekarang bisa memajukan Kreatifitas, Intelektual, dan Ghiroh IPM di Lebak yang sudah terkenal PELAJAR YANG TERTINGGAL, dengan periode sekarang Insyallah kami akan merubah paradigma itu semua.




Sedikit Bicara banyak Bekerja
Nuun Walqolami Wamma Yasthuruun ( Demi apa yang segala di tuliskan )
#IPMJAYA. . . . .

Kegiatan di Bulan Agustus 2014


Kaum Pelajar di Kota Pelajar yang belum terpelajar

PANDANGAN UMUM
Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) adalah gerakan pelajar Islam yang berakidah Islam sebagai organisasi otonom dalam Muhammadiyah. Kelahiran Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sebagai sebuah entitas pelajar yang khas dengan ciri keseimbangan intelektualitas dan praksis gerakan yang tak perlu kita pertanyakan lagi. Ditengah usianya lebih dari setengah abad, Ikatan Pelajar Muhammadiyah harus memiliki ketegasan diri dalam memposisikan pemikirannya dengan menjadikan amar ma’ruf nahi munkar sebagai mainstream gerakan ikatan. Kondisi ini sekaligus merupakan otokritik kita sebenarnya tidak siap untuk berubah. Gagasan kebangkitan kepemimpinan kaum muda yang lahir dari kantong-kantong pergerakan kaum muda juga belum menjadi semangat gerakan nasional bagi ikatan yang kemudian melahirkan kader terbaik dalam mengisi pos-pos pembangunan bangsa ini.

Bagi IPM Lebak, gerakan harus dititikberatkan pada bidang pelajar, keagamaan dan kemasyarakatan yang merupakan satu kesatuan integral dan terinternalisasi dalam setiap pribadi kader sebagai profil kader yang menuntut kepekaan realita sosial. Tiga pilar ini senantiasa menghadirkan kecerdasan aksional yang dijewantahkan dalam kesalehan sosial dengan tidak terkontaminasi oleh pembusukan moral. Dengan spirit itulah IPM mendapatkan batu pijaknya; sebagaimana dikatakan oleh Thomas Meyer bahwa pada dasarnya dalam demokrasi terdapat tiga pendekatan berbeda yang masing-masing memiliki peran sama penting untuk memajukan kesejahteraan umum. Ketiga pendekatan tersebut dilakukan oleh state, market dan civil society. IPM Lebak sebagai bagian dari civil society memiliki peran yang penting bagi peningkatan kesejahteraan umum masyarakat Lebak. Dengan konstruksi yang sama; sebagai bagian dari masyarakat madani (civil society), IPM Lebak sejatinya merupakan salah satu pemilik cabang kekuasaan di bumi Lebak. Hal ini seperti dilukiskan oleh Jimly Asshiddiqie bahwa trias politica sebagaimana dikenal luas dalam ajaran Montesquieu perlahan harus ditinggalkan. Sehingga pembagian kekuasaan dalam era globalisasi kini tidak lagi sebagai eksekutif, legislatif dan yudikatif; melainkan menjadi state, market dan civil society. Untuk mewujudkannya IPM Lebak memiliki modal sosial berupa 5 (lima) Sekolah Muhammadiyah di Lebak yang berdirinya basis-basis IPM di sekolah-sekolah yang notabene muhammadiyah.

Tidak hanya IPM Lebak yang memiliki potensi besar dalam mewujudkan kesejahteraan umum masyarakat. Lebak sebagai sebuah Kabupaten secara geografis Lebak berhubungan langsung dengan Kab. Pandeglang, Kab.Tangerang, Kab. Serang dan Prov.Jawa Barat. Lebak yang terdiri dari 26 kecamatan pada umumnya memiliki potensi alam dan wisata yang sangat potensial. sisi lain dari sektor transportasi yang tak kalah menariknya di Lebak merupakan tempat transportasi kereta api yang menghubungkan ke ibu kota, Artinya ini bukti bahwa Lebak merupakan daerah yang mudah dijangkau oleh semua daerah.

PERSEPTIK PENGKADERAN

Dalam perseptik pengkaderan IPM khususnya di Lebak belum mencapai target sesuai apa yang diharapakan yaitu terciptanya kader-kader yang berkarakter religius, mampu menghidupkan persyarikatan dan mampu menjawab persoalan bangsa, banyak factor-faktor yang menjadi penghambat yang sampai saat ini belum bisa dipecahkan diantaranya :

Ø Hedonisme Melumpuhkan Karakter Kaum Pelajar
Kehidupan arus globalisasi dan moderenisasi yang kian tidak terbendung semakin menandakan keterpurukan intelektual pelajar, ekonomi kapitalis dan konsumerisme tingkat tinggi justru telah menenggelamkan ide-ide segar kaum muda terhadap realita social dan perubahan bangsa, seperti seolah tidak peduli lambat laun Negara ini akan bak kapal bocor didasarnya karena tidak ada yang selalu siap mengawal kemana negeri ini akan dilayarkan.
Hedonisme sebagai tonggak awal matinya pergerakan kaum muda khususnya pelajar ditandai dengan maraknya pusat perbelanjaan yang melenakan kaum pelajar melalui berbagai macam fashion serta gadget terbaru, tontonan infotaiment yang menjamur, acara hura-hura, tempat keramaian yang mengarah pada hal yang negative sebagai tempat tongkrongan yang asik masa kini, produk serba instan yang selalu menginstankan pelajar termasuk mencetak pelajar instan dengan system copy-paste. Ini sebuah bukti bahwa hedonism melumpuhkan karakter kaum muda.

Ø Belum Meratanya Penerimaan Muhammadiyah Dikalangan Pelajar Lebak
Kabupaten Lebak memiliki ratusan instansi pendidikan atau sekolah yang setiap tahunnya menerima ribuan pelajar yang akan menimba ilmu pengetahuan, baik tingkat menengah pertama maupun menengah atas. Muhammadiyah sendiri memiliki 5 SMK dan 3 MTs yang tersebar diberbagai kecamatan, diantaranya SMK Muhammadiyah 1&2 Rangkasbitung, SMK Kehutanan Muhammadiyah Lebak, SMK Muhammadiyah Cikotok, SMK Muhammadiyah Wanasalam, dan 3 MTs. Yang berada dikecamatan Lewidamar. Namun untuk sekolah Muhammadiyah yang berada diluar Kecamatan Rangkasbitung sangat jarang terjamah oleh PD IPM Lebak karena letak geografis yang sangat jauh dan medan jalan yang agak sulit. Hal ini diperparah dengan kurang berperannya PCM didaerah yang memiliki sekolah Muhammadiyah. Mereka membuka sekolah sebagai wadah supaya Muhammadiyah diterima oleh masyarakat tapi tidak menonjolkan ke-Muhammadiyahannya. Dan pada akhirnya para pelajar lebak tidak memahami secara utuh apa itu Muhammadiyah.

Ø Pembinaan Kader Yang Belum Efektiv
Meskipun dengan berbagai masalah diatas, bukan berarti IPM tidak memiliki kader. Basis masa terbesar IPM Lebak berada di SMK Muhammadiyah 1&2 Rangkasbitung. Tapi kader yang ada kurang mendapat pembinaan dari ayahanda PDM Lebak. IPM Lebak tetap survive karena mendapat suntikan semangat dan arahan dari rekan-rekan PW IPM Banten.

Ø  Kader yang ada tidak bertahan lama aktif di IPM

Hampir semua pelajar mengenal Muhammadiyah dan IPM ketika mereka masuk ke sekolah Muhammadiyah. Terlalu singkatnya perkaderan di IPM menjadikan mereka belum menghayati apa makna ber-IPM sesungguhnya. Mereka hanya aktif ketika masih bersekolah namun setelah lulus maka selesai juga mereka ber-IPM. ( Qital Tsabit Muhammad )

Pelantikan PD IPM LEBAK


Selamat dan Sukses atas dilantiknya PD IPM Kabupaten Lebak periode 2014-2016 di bawah komando Ipmawan Qital Tsabit Muhammad. Semoga bukan hanya sekedar survive, melainkan bisa mendobrak segala tantangan dengan semangat Pelajar Berkemajuan! #eventIPM

Blanko KTA


Ini adalah Blanko KTA IPM silahkan di download aja :)